main Slider
main Slider
main Slider
main Slider
main Slider
main Slider
main Slider
main Slider
UPDATES///
main Slider

Dampak Busi Mobil Enggak Diganti Secara Berkala, Bisa Bikin Begini

GridOto.com -  Setiap busi mobil pasti ada jadwal berkala untuk dilakukan penggantian. Busi yang terus menerus dipergunakan bisa menyebabkan berbagai masalah pada mesin. Elektroda pada busi sebagaimana kita ketahui bersama bisa habis atau terkikis. Hal ini wajar karena busi terus menerus memercikan bunga api untuk proses pembakaran. "Busi wajib diganti secara berkala umtuk menghindari mesin overheat bahkan mogok di jalan," sebut Diko Oktaviano, Technical Support PT NGK Busi Indonesia.   Angga Raditya Busi dengan kerak seperti ini mengindikasikan oli mulai masuk ke ruang bakar   "Busi yang sudah harusnya diganti namun tetap digunakan membuat proses pembakaran menjadi menurun," jelasnya. Karena proses pembakaran di dalam mesin bermasalah maka mesin overheat bisa saja terjadi. Selain itu, busi yang rusak menyebabkan mesin bisa tiba-tiba mogok. "Busi yang sudah harusnya diganti namun tetap digunakan membuat proses pembakaran menjadi menurun," jelasnya. Karena proses pembakaran di dalam mesin bermasalah maka mesin overheat bisa saja terjadi. Selain itu, busi yang rusak menyebabkan mesin bisa tiba-tiba mogok. Jika busi sudah diganti berkala maka mesin overheat atau bahkan mogok bisa dihindari. "Penggantian busi berkala juga membuat performa mesin mobil tetap terjaga," terang Diko. Karena performa terjaga, ujung-ujungnya membuat efisiensi bahan bakar tetap baik.   Sumber : https://www.gridoto.com/read/223708359/dampak-busi-mobil-enggak-diganti-secara-berkala-bisa-bikin-begini?page=all

main Slider

Membersihkan Busi Sendiri, Jangan Pakai Cairan Asal Jadi

JAKARTA, KOMPAS.com - Untuk menjaga performa mesin kendaraan, perlu dilakukan perawatan. Salah satunya adalah membersihkan bagian busi. Komponen yang satu ini mudah kotor karena letaknya yang berada di ruang bakar mesin. Sehingga, harus dibersihkan secara berkala agar performa mesin tetap terjaga. Dengan kepala elektroda busi yang kembali bersih, kerja busi dalam memercikkan api di ruang bakar bisa kembali optimal. Untuk membersihkannya, tidak bisa menggunakan sembarang cairan. Diko Oktaviano, Technical Support PT NGK Busi Indonesia, mengatakan, gunakan cairan pembersih yang tidak mengandung metal, seperti semprotan pelumas WD-40. "Kalau NGK menyarankan pakai semprotan pembersih rem. Cairan itu aman untuk busi," ujar Diko, saat dihubungi Kompas.com, belum lama ini. Diko menambahkan, membersihkan busi menggunakan bensin juga tidak disarankan. Sebab, pada beberapa kasus malah membuat busi menjadi tidak berfungsi. Selain itu, Diko menyarankan, jangan juga dibersihkan dengan cara diamplas atau disikat menggunakan sikat kawat. Tindakan tersebut salah kaprah, karena berpotensi merusak elektroda busi. "Cukup pakai kain bersih atau kalau mau bisa menggunakan sikat yang benar-benar halus," kata Diko. Diko mengatakan, jika elektroda busi sampai rusak, dampaknya bisa menyebabkan terjadinya miss firing alias percikan api berubah tidak fokus lagi dan membuat pembakaran jadi tidak sempurna. Artikel ini telah tayang di  Kompas.com  dengan judul "Membersihkan Busi Sendiri, Jangan Pakai Cairan Asal Jadi ", Klik untuk baca:  https://otomotif.kompas.com/read/2023/02/06/112200515/membersihkan-busi-sendiri-jangan-pakai-cairan-asal-jadi- . Penulis : Donny Dwisatryo Priyantoro Editor : Agung Kurniawan

main Slider

Busi Kepala Panjang Dijual Rp 81 Ribu Buatan NGK Untuk Motor Standar Apa Nih Kelebihannya

MOTOR Plus-online.com  - Busi motor standar dijual hampir seratus ribu rupiah seperti kemahalan. Busi kepala panjang ijual Rp 81 ribu buatan NGK untuk motor standar apa nih kelebihannya sehingga beda. Busi kepala panjang untuk motor standar tersebut untuk Yamaha XMAX Connected yang baru muncul dengan wajah baru. Sebagai info, busi Yamaha XMAX Connected buatan NGK ini ternyata bisa digunakan cukup lama yaitu hingga 10 ribu km. "Berdasarkan panduan servis, usia pemakaian busi Yamaha XMAX Connected ini bisa digunakan hingga 10 ribu km," ucap Iman Maliki, Service Advisor bengkel resmi Yamaha, Era Motor Pasar Minggu kepada GridOto. Berdasarkan katalog,  busi  Yamaha  XMAX   Connected  dilabeli dengan kode 94700-00436.   Isal/GridOto.com Busi Yamaha XMAX Connected dijual Rp 81 ribu   "Dibandingkan jenis Maxi Yamaha lainnya, busi Yamaha XMAX Connected ini memang dijual agak mahal," jelas Iman saat ditemui beberapa waktu yang lalu (01/23). "Busi dengan kode LMAR8A-9 ini dijual berdasarkan harga katalog Rp 81 ribuan," tutupnya saat ditemui di Jalan Raya Pasar Minggu No.5, Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Nah, itu tadi harga busi Yamaha XMAX Connected yang dibanderol Rp 80 ribuan. Kalau perawatannya benar, busi Yamaha XMAX Connected ini bisa digunakan hingga 10 Ribu Km.   Isal/GridOto.com 94700-00436 kode busi Yamaha XMAX Connected Meski begitu, kondisi busi juga harus dicek setiap servis berkala. Jika motor mulai sulit dinyalakan dipagi hari atau terasa tersendat ketika digunakan, tidak ada salahnya untuk lakukan pengecekan busi. Terpenting jangan sampai tunggu mati, ganti busi motor setiap 10 km pemakaian.   Sumber : https://www.motorplus-online.com/read/253685507/busi-kepala-panjang-dijual-rp-81-ribu-buatan-ngk-untuk-motor-standar-apa-nih-kelebihannya?page=all

main Slider

Cek Kondisi Busi bila Mobil Mulai Mengalami Gejala Ini

JAKARTA, KOMPAS.com - Busi menjadi komponen pada mobil yang memiliki masa pakai. Dalam kurun waktu tertentu, seiring dengan pemakaian kendaraan dan beragam faktor, maka perlu melakukan pergantian. Sebenarnya tak ada patokan tertentu kapan busi harus diganti. Namun umumnya, bengkel resmi akan menyarankan dilakukan setiap 20.000 atau 30.000 kilometer (km), tergantung dari jenis busi yang digunakan. Meski demikian, ada ciri-ciri yang sebenarnya bisa dijadikan indikasi bila busi mobil mulai tak lagi bekerja secara optimal dan harus segera diganti. Paling utama bisa dirasakan dari perbedaan performa mesin. Hal ini biasanya akan sangat terasa ketika mobil sedang digunakan. "Beda dari sebelumnya, misal tarikan jadi terasa berat karena performa yang mengalami penurunan dan terasa juga konsumsi bahan bakar lebih boros dari sebelumnya," ucap Diko Oktaviano, Technical Support and Product Knowledge PT NGK Busi Indonesia, kepada Kompas.com beberapa waktu lalu. Tapi selain dari perubahan performa mesin, menurut Diko, mobil yang mulai sulit distarter atau dinyalakan juga bisa menjadi indikasi awal. Seringnya hal ini dicurigai karena aki yang mulai melemah, tapi sebenarnya bisa juga imbas busi yang sudah minta diganti. "Biasanya meski bisa distarter tapi putaran mesin terasa tidak stabil, seperti sulit untuk stasioner karena ada salah satu busi yang sudah tak optimal atau mengalami keausan," kata Diko. Untuk memastikan, Diko menyarankan pemilik mobil mengecek langsung kondisi busi. Secara visual bisa dibedakan dari bagian celah, bila sudah membesar artinya menjadi tanda busi harus diganti. Selain itu, perhatikan juga dari warna busi. Bila terdapat kerak hitam atau terlihat merah, bahkan bentuk elektrodanya rusak, kemungkinan besar busi melemah karena adanya masalah pada komponen lain. "Akan kelihatan masalahnya dariwarna di busi. Sama seperti adanya pengapian yang tak sempurna, mungkin karena BBM yang tak sesuai atau karena ada kebocoran dan lain sebagainya," ujar Diko. Artikel ini telah tayang di  Kompas.com  dengan judul "Cek Kondisi Busi bila Mobil Mulai Mengalami Gejala Ini", Klik untuk baca:  https://otomotif.kompas.com/read/2023/01/30/084200515/cek-kondisi-busi-bila-mobil-mulai-mengalami-gejala-ini .

main Slider

Jadi Tipe Tertinggi Buat Harian, Segini Harga Busi NGK MotoDX

GridOto.com  - Jadi tipe tertinggi untuk busi harian, berikut harga busi NGK MotoDX yang elektrodanya terbuat dari Iridium dan Ruthenium. Seperti diketahui, sebelum adanya busi NGK MotoDX, busi NGK Iridium merupakan busi motor yang paling mahal atau kelas paling tinggi di NGK. Namun saat ini, harga busi yang paling tinggi untuk harian adalah busi NGK MotoDX. Biasanya busi motor NGK Iridium dijual mulai dari Rp 100 ribuan. "Sedangkan busi NGK MotoDX ini dijual kisaran Rp 250 ribuan," ucap Diko Octaviano, Technical Support Product Specialist PT NGK Busi Indonesia kepada GridOto. Ternyata material pembentuk elektroda pada busi NGK MotoDX yang membuat harganya 2,5 kali lipat lebih mahal dari busi NGK Iridium. "Pada busi NGK MotoDX ini perdana busi motor yang menggabungkan dua precious metal (logam mulai)," papar Diko saat ditemui pada Selasa (21/02/2023). "Bahan dasar elektroda pusatnya itu terbuat dari Iridium namun dilapis lagi dengan Ruthenium," tambahnya.   Isal/GridOto.com Elektroda busi NGK MotoDX ini menggabungkan dua logam mulai yaitu Iridium dan Ruthenium   "Sedangkan busi NGK MotoDX ini dijual kisaran Rp 250 ribuan," ucap Diko Octaviano, Technical Support Product Specialist PT NGK Busi Indonesia kepada GridOto. Ternyata material pembentuk elektroda pada busi NGK MotoDX yang membuat harganya 2,5 kali lipat lebih mahal dari busi NGK Iridium. "Pada busi NGK MotoDX ini perdana busi motor yang menggabungkan dua precious metal (logam mulai)," papar Diko saat ditemui pada Selasa (21/02/2023). "Bahan dasar elektroda pusatnya itu terbuat dari Iridium namun dilapis lagi dengan Ruthenium," tambahnya.   Isal/GridOto.com Elektroda busi NGK MotoDX ini menggabungkan dua logam mulai yaitu Iridium dan Ruthenium   Sumber : https://www.gridoto.com/read/223704327/jadi-tipe-tertinggi-buat-harian-segini-harga-busi-ngk-motodx?page=all

main Slider

Bukan Iridium, Ini Busi Motor Harian NGK yang Paling Tinggi Performanya

GridOto.com  - Ternyata busi motor harian NGK yang paling tinggi performanya kini bukan tipe Iridium lagi. Seperti diketahui, busi motor NGK terbagi menjadi beberapa jenis yang dibedakan melalui bahan elektrodanya. Untuk kelas busi bawaan motor, biasanya pakai busi dengan elektroda yang terbuat dari Nickel. Di atasnya ada busi NGK G-Power yang elektrodanya berbahan Platnium, kemudian ada busi NGK Iridium maupun NGK Laser Iridium. "Kini di atas busi NGK Iridium ada busi NGK MotoDX," ucap Diko Octaviano, Technical Support Product Specialist PT NGK Busi Indonesia kepada GridOto. Uniknya, busi NGK MotoDX ternyata lahir bukan dari busi NGK Iridium. "Pengembangan busi NGK MotoDX berasal dari pengalaman kami pada busi OEM atau busi bawaan motor, khususnya busi motor bawaan Honda yang berkode MR9C-9N," jelas Diko saat ditemui pada Selasa lalu (21/02/2023). Hal itu terlihat dari bentuk elektroda busi NGK MotoDX yang menyerupai busi motor Honda MR9C-9N.   Isal/GridOto.com Pengembangan busi NGK MotoDX berasal dari pengalaman kami pada busi OEM atau busi bawaan motor, khususnya busi motor bawaan Honda yang berkode MR9C-9N   "Seperti elektroda berbentuk D-Shape ini, awalnya dari busi MR9C-9N kepunyaan motor Honda, kemudian dikembangan dengan penambahan bahan logam mulia pada elektroda pusatnya," jelas Diko. Menurut Diko, busi MotoDX yang berbentuk D-Shape ada fungsi atau kegunaannya. "Tujuannya supaya fokus turbulensi gas bakar (campuran udara dan bahan bakar) ini berada di titik percikan api. Sehingga dapat meningkatkan kualitas pengapian," ungkap Diko. Oya, Pada elektroda pusat busi NGK MotoDX ini pakai dua jenis logam mulia. Isal/GridOto.com Busi NGK MotoDX   "Elektroda pusat NGK MotoDX ini terbuat dari bahan Iridium namun kita lapis lagi dengan Ruthenium yang berdampak terhadap hardness (kekuatan) dan long life (usia pemakaian yang panjang)," papar Diko. Seperti diketahui, elektroda pusat busi yang berbahan Iridium mempunyai kelebihan seperti daya hantar dan kekerasan yang bagus. "Kombinasi elektroda D-Shape dan terbuat dari Iridium dan Ruthenium, membuat busi NGK MotoDX ini mampu meningkatkan kualitas pengapian dan usia pemakaian yang cukup panjang," tutupnya saat ditemui di Jakarta International Expo (JIExpo) Kemayoran, Jakarta Pusat. Nah, ternyata itu tadi busi motor NGK untuk motor harian yang punya performa paling bagus.   Sumber : https://www.gridoto.com/read/223703490/bukan-iridium-ini-busi-motor-harian-ngk-yang-paling-tinggi-performanya?page=all

main Slider

NGK: Busi Bermaterial Logam Mulia Bantu Menghasilkan Emisi Rendah Karbon

Liputan6.com, Jakarta -  Pemerintah terus berupaya menekan emisi karbon dengan berbagai cara. Salah satunya dengan menggalakan penggunaan kendaraan listrik. Meski tren kendaraan listrik saat ini terus meningkat, banyak dari pengguna kendaraan bermotor yang masih setia menggunakan kendaraan dengan sistem pembakaran internal.   Meski masih menggunakan kendaraan berbahan bakar fosil, ternyata kita turut berpartisipasi dalam menekan emisi gas buang. Caranya dengan menggunakan busi bermaterial logam mulia. Walaupun dampaknya tidak signifikan, setidaknya ada upaya yang dilakukan untuk menghasilkan emisi gas buang yang rendah. "Arah NGK Busi sebenarnya sudah sampai ke sana (membantu menekan emisi gas buang)," terang Diko Oktaviano, Technical Support PT NGK Busi Indonesia, kepada Liputan6.com melalui pesan singkat. Dulu, kata Diko, busi dibuat dari material nikel. "Sedangkan sekarang demi menekan gas buang dan emisi yang lebih ramah lingkungan, pembuatan busi menggunakan material  precious metal  atau logam mulia," tambah Diko. Pria berambut ikal itu menyebutkan, beberapa jenis produk busi NGK pada Center Electrode-nya menggunakan beragam material logam mulia yang berfungsi untuk meningkatkan performa dan usia pakai busi. Membantu Menyempurnakan Pembakaran Bahkan, beberapa varian busi spesifikasi tertinggi seperti NGK Laser Iridium telah menggunakan teknologi logam mulia ganda pada Ground Electrode dan Center Electrode-nya. "Pada busi tipe MotoDX digunakan kombinasi logam mulia Iridium dan Ruthenium pada Center Electrode-nya serta Ground Electrode berbentuk 'D Shape' sehingga mampu menyempurnakan pembakaran," kata Diko. Sekadar informasi, produk NGK yang menggunakan logam mulia, terdiri dari G-Power, Iridium IX dan Laser Iridium.   Sumber : https://www.liputan6.com/otomotif/read/5165881/ngk-busi-bermaterial-logam-mulia-bantu-menghasilkan-emisi-rendah-karbon  

main Slider

Simak, Ini Yang Terjadi Jika Mobil Bekas Pakai Busi Tak Sesuai

Otosken.id -  Simak, ini yang terjadi jika mobil bekas pakai busi yang enggak sesuai rekomendasi dari pabrik. Dari pabriknya, setiap mesin mobil bekas memiliki spesifikasi busi yang berbeda. Busi yang digunakan untuk mesin mobil bekas pastinya sudah melalui beberapa test. Faktanya di lapangan, banyak pemilik mobil atau bengkel yang menggunakan tipe busi yang tidak sesuai dengan rekomendasi pabrikan. Salah satu aspek yang sering salah saat pemilihan busi adalah heat range atau tingkat panas. Karena jika salah maka mesin mobil bisa berpotensi overheat. Setiap busi memiliki tingkat panas yang berbeda-beda. "Kode heat range busi ditandai dari angka yang tertera di badan busi tersebut," buka Diko Oktaviano, Technical Support PT NGK Busi Indonesia. "Betul kalau salah pemilihan heat range busi bisa berpotensi bikin mesin overheat," tambahnya. Jika menggunakan heat range busi lebih panas misalnya dari kode 7 namun menggunakan kode 6 atau 5 maka mesin mobil cenderung lebih panas. Busi panas ini lambat melepas panas sehingga jika digunakan pada mesin mobil yang tidak sesuai bisa bikin overheat.   Busi mobil yang mengalami penumpukan karbon serta keausan pada bagian elektrodanya   Panas dari busi lama dilepas sehingga suhu rjang bakar akan semakin tinggi. "Sebelum overheat, kalau kita sadari itu elektroda busi akan meleleh," terang Diko. Indikasi elektroda busi yang mulai meleleh ini akan menyebabkan mesin overheat. Mencegah hal fatal tersebut, gunakan busi dengan heat range sesuai rekomendasi.   Sumber : https://otoseken.gridoto.com/read/343665725/simak-ini-yang-terjadi-jika-mobil-bekas-pakai-busi-tak-sesuai?page=all

main Slider

Mana Lebih Baik, Pilih Busi Single Elektrode Atau Multi

AFTERMARKETPLUS.id  – Busi merupakan komponen vital di sebuah motor bakar. Selain material busi, jumlah ground electrode juga ada bermacam-macam lho! Mana ang lebih baik, cuma punya satu ground elektrode atau banyak ? Simak ulasan dari OtoPintar… MATERIAL VS KONTRUKSI Buat Sobat OtoPintar, material busi tentu sudah banyak artikel yang mengulasnya, dimana urutannya dari yang memiliki daya hantar listrik terbaik adalah jenis Silver, Copper, Nikel, Platinum, Iridium hingga Ruthenium. Namun titik leburnya menjadi kebalikannya. Dimana Iridium yang paling ‘strong’ dengan titik lelehnya hingga 2.446°C, sedangkan tembaga (Copper) hanya 1.084°C. Bahkan material perak (Silver) dapat berubah bentuknya di suhu 962°C. Dimana suhu ruang bakar bisa mencapai 800 °C. Artinya, material ini tidak tahan jika mesin dimodifikasi menjadi kompresi tinggi. Tak heran jika diameter center elektrode busi Platinum dan Iridium bisa dibuat 0.4 – 0.6 mm. Sedangkan jenis Nikel, Tembaga dan Silver harus menggunakan diameter 2.5 mm agar usia pakai businya tidak terlalu singkat. Keuntungan kontruksi center elektrode jenis jarum ini adalah titik nyala api yang fokus. Alhasil, posisi fire point tidak bergeser sehingga membuat pembakaran menjadi lebih stabil. Ujungnya adalah emisi gas buang yang lebih rendah. Sedangkan jenis busi multi ground elektrode memiliki kontruksi yang lebih terbuka, sehingga titik ledaknya langsung mengarah ke piston. Tapi kelemahannya fire point-nya tidak fokus, lantaran percikan kerap bergantian, tergantung jumlah ground elektrode. “Sebenarnya, sejarah multi ground electrode dirancang untuk memperpanjang usia pakai busi. Dimana center elektrode masih menggunakan material Nikel,” terang Diko Oktaviono selaku Technical Support NGK Busi Indonesia. Namun Diko menambahkan bahwa keunggulan multi elektrode ini adalah tahan terhadap getaran sehingga busi jenis ini kerap digunakan untuk motor-motor bergenre trail. BUSI NGK CR8EK Eksperimen pun dilakukan OtoPintar pada Yamaha Tricity yang notabene memiliki mesin serupa dengan Yamaha Max series. Busi standar single elektrode berkode NGK CPR8EA-9 dikikir hingga bagian center elektrodenya terbuka. Hasilnya, performa mesin sedikit meningkat, meski konsekuensinya usia pakai busi menjadi cukup singkat. Solusinya, OtoPintar menggunakan NGK CR8EK yang memiliki double ground electrode yang merupakan busi standar Suzuki Bandit. Material Nikel spesial yang masih diracik dari negara asalnya – Jepang – memiliki gap hanya 0.7 mm atau lebih pendek 0.2 mm dari busi standar (0.9 mm). Daya hantar listrik yang baik, membuat beban kerja koil semakin ringan, plus gap busi yang lebih pendek yang akan meminimalkan miss fire alias busi gagal bekerja. Fire position yang lebih pendek 0.5 mm atau menjauhi dari permukaan piston ketimbang busi standar memerlukan sedikit perubahan pada timing ignition. Menaikan 1° titik pengapian via ECU Aracer akan membantu untuk mentoleransi perubahan fire position. Nah… Dengan perubahan ini, Yamaha Tricity OtoPintar terasa kian bertenaga. Sumber : https://aftermarketplus.id/oto-pintar/mana-lebih-baik-pilih-busi-single-elektrode-atau-multi

main Slider

Pasang Busi Tidak Sesuai Rekomendasi Bikin Mesin Overheat, Kok Bisa

GridOto.com -  Setiap mesin mobil memiliki spesifikasi busi yang berbeda. Busi yang digunakan pada mesin mobil tersebut pastinya sudah melalui pengujian baik performa maupun ketahanan komponen. Faktanya di lapangan, banyak pemilik mobil atau bengkel yang menggunakan tipe busi yang tidak sesuai dengan rekomendasi pabrikan. Salah satu aspek yang sering salah saat pemilihan busi adalah heat range atau tingkat panas. Karena jika salah maka mesin mobil bisa berpotensi overheat.   Ilustrasi busi mobil   Setiap busi memiliki tingkat panas yang berbeda-beda. "Kode heat range busi ditandai dari angka yang tertera di badan busi tersebut," buka Diko Oktaviano, Technical Support PT NGK Busi Indonesia. "Betul kalau salah pemilihan heat range busi bisa berpotensi bikin mesin overheat," tambahnya. Jika menggunakan heat range busi lebih panas misalnya dari kode 7 namun menggunakan kode 6 atau 5 maka mesin mobil cenderung lebih panas. Busi panas ini lambat melepas panas sehingga jika digunakan pada mesin mobil yang tidak sesuai bisa bikin  overheat .   Busi mobil yang mengalami penumpukan karbon serta keausan pada bagian elektrodanya     Panas dari busi lama dilepas sehingga suhu rjang bakar akan semakin tinggi.   "Sebelum overheat, kalau kita sadari itu elektroda busi akan meleleh," terang Diko. Indikasi elektroda busi yang mulai meleleh ini akan menyebabkan mesin overheat. Mencegah hal fatal tersebut, gunakan busi dengan heat range sesuai rekomendasi.   Sumber : https://www.gridoto.com/read/223658683/pasang-busi-tidak-sesuai-rekomendasi-bikin-mesin-overheat-kok-bisa?page=all

main Slider

Pemilik Motor Masih Ada yang Belum Tahu, Ini Cara Baca Kode Busi NGK

GridOto.com  - Setiap busi motor pasti punya spesifikasi masing-masing, makanya sobat harus tahu cara baca kode busi NGK. Kenapa cuma NGK? Karena memang merek ini yang umum ditemui di Indonesia. Sobat harus tahu nih cara baca kode busi biar enggak salah pilih busi dan jadi bisa tahu substitusi seandainya kamu enggak nemu busi NGK. Ini cara baca kode busi NGK, yuk disimak sampai lengkap! 1. Kode Busi NGK   Ambil contoh busi kode  CPR8EA-9 C : Diameter ulir. Ukurannya bermacam-macam, untuk A berdiamter 18mm. Sementara B berukuran diameter 14mm. Huruf C diameternya 10 mm. Huruf D dan E masing-masing 12mm dan 8mm. P : Projected insulator, maksudnya tonjolan insulator. "Busi projected secara umum lebih panjang insulatornya dan pastinya elektroda intinya juga lebih panjang, sedangkan untuk non projected ujung elektroda intinya juga lebih pendek," kata Diko Oktaviano, Technical Support and Product Specialist NGK Indonesia yang pernah diwawancarai GridOto beberapa waktu lalu.  R : Kode resistansi busi, biasanya 5 kilo ohm. Busi dengan huruf R menandakan cocok untuk kendaraan dengan sistem pembakaran injeksi. Untuk kendaraan menggunakan karburator, bisa pakai busi tanpa huruf R. 8 : Heating rate atau tingkat pelepasan panas busi. Pada merek NGK Busi panas ditandai dengan angkanya 2–8. Sedang busi dingin angkanya 9–12. E : Panjang ulir busi sekitar 19 mm. Ukurannya bermacam-macam untuk E panjangnya19mm, H dan L masing-masing 12,7mm dan 11,2mm. A : Bentuk lengkungan ujung elektroda. Kode huruf paling belakang ini menunjukkan desain busi. 9 : Gap atau celah antar elektroda, 9 berarti panjang gap sebesar 0,9 mm. Lalu kalau sudah bisa membaca kodenya, kamu bisa nih mencari-cari alternatif seandainya busi bermasalah dan tidak ketemu toko menjual busi standar motor sobat. Jangan panik, kamu bisa cari substitusi busi NGK dan Denso atau sebaliknya selama spesifikasinya sama. "Yang wajib kamu ketahui sebelum mencari alternatif busi dari merek lain adalah diameter ulir, panjang ulir, dan heating rate," tambah Wawan Haryanto pemilik bengkel Kusuma Motor di Pamulang Tangerang saat dihubungi GridOto. Apabila busi standar kendaraan kamu pakai kode R alias resistor, maka busi alternatifnya harus berkode R pula. Ambil contoh kalau motor kamu pakai busi NGK  C7HSA , maka alternatifnya dari Denso adalah  U20FS-U . Contoh lain busi yang sering ditemui adalah NGK  CPR9EA-9 , kalau alternatif dari Denso berarti kodenya  U27EPR-9 . Nah sekarang sudah tahu kan cara baca kode busi motor merek NGK.   Sumber : https://www.gridoto.com/read/223642181/pemilik-motor-masih-ada-yang-belum-tahu-ini-cara-baca-kode-busi-ngk?page=all

SOCIAL MEDIA///
.............

Jl. Raya Jakarta - Bogor Km 26,6 Jakarta 13740
INDONESIA
+62 21 8710974
marketing@ngkbusi.com

JOIN OUR SOCIAL MEDIA CONVERSATION///

Copyright © 2023 PT. NGK Busi Indonesia. All rights reserved.