Untuk menyesuaikan dengan standar Euro 4, setiap kendaraan tentu harus ikut berdaptasi. Salah satunya ialah meminum bensin yang dirokmendasikan. Contohnya, bensin yang dipakai harus minimal memiliki RON (Research Octane Number) 90 yang tidak mengandung timbal (Pb) dengan kandungan sulfur 50 ppm.
Selain itu, part kendaraan pun juga harus mengalami penyesuaian untuk menyempurnakan pembakaran, salah satunya busi.
Menurut Diko Oktaviano Technical Support PT NGK Busi Indonesia, menuntut clean combustion dan membutuhkan material berkualitas tinggi sebagai pendukungnya.
Ia menyebut, jajaran produk yang memenuhi standar itu ialah busi dengan material logam mulia.
"Euro 4 udah nuntut clean combustion, dari jajaran busi yang bisa memenuhi itu ya precious metal atau logam mulia," tutur Diko.
Busi yang dimaksud Diko sendiri seperti produk NGK G-Power dengan bahan Platinum, NGK Iridium IX yang memakai material Iridium dan Laser Iridium. Artinya, hanya nickel alloy saja yang kurang pas untuk standar Euro 4.
Sudah Dipakai Kendaraan Terbaru
Dalam penjelasan terpisah, Diko juga menyebut bahwa busi iridium kini banyak dipakai oleh mobil-mobil keluaran terbaru. Menurutnya, ini merupakan langkah dari Agen Pemegang Merek (APM) untuk menyesuaikan regulasi Euro 4.
Ia mencontohkan, mobil-mobil Eropa yang memiliki standar Euro tinggi sudah tidak lagi memakai busi nikel.
"Di Eropa busi nikel sudah hampir tidak dipakai lagi, rata-rata mereka sudah pakai platinum atau iridium karena mengejar target efisiensi, rendah emisi dan yang pasti akselerasi," terangnya, dikutip dari Liputan6.com, Jumat (2/9/2022).
Sumber : https://www.otosia.com/berita/read/5058964/sudah-musimnya-euro-4-busi-apa-yang-cocok-untuk-kendaraan